Kamis, 07 Mei 2015

Materi: LAPORAN

Laporan merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksana kegiatan kepada orang lain. Dilihat dari isi yang melatarbelakangi penulisan laporan, kita mengenal beberapa laporan yaitu:
1      Laporan perjalanan yaitu laporan yang dibuat berkenaan dengan perjalanan suatu kegiatan. Dalam isinya laporan jenis ini akan mengungkapkan hal-hal yang terjadi selama perjalanan yang dilakukan dari satu titik ke titik tujuan yang lain.
2      Laporan kegiatan yaitu laporan yang dibuat berkenaan dengan kegiatan yang dilaksanakan. Isi laporan ini mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan suatu kegiatan dari mulai persiapan, pelaksanaan, dan akhir dari kegiatan atau hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut.
3      Laporan observasi yaitu laporan yang mengungkapkan hasil dari pengamatan atau observasi terhadap sesuatu hal.
4      Laporan penelitian yaitu laporan yang mengungkapkan hasil yang terjadi dari suatu penelitain yang telah dilaksanakan. Isinya melingkupi persiapan, proses pelaksanaan penelitian, dan hasil dari penelitian tersebut.
5      Laporan keuangan yaitu laporan yang mengungkapkan informasi berkenaan dengan pemerolehan dan penggunaan dana/uang.
6      Laporan hasil kajian pustaka yaitu laporan yang mengupas permasalahan dari berbagai sumber kepustakaan seperti buku, artikel, Koran, majalah atau yang lainnya.

Dilihat dari sistematikanya, secara umum sistematika laporan terdiri dari tiga bagian inti yaitu pendahuluan atau pembukaan, isi atau pembahasan atau hasil, dan penutup. Namun, terkadang ada beberapa jenis laporan yang memiliki sistematika yang agak berbeda. Perbedaan tersebut biasa terjadi karena permintaan orang atau lembaga yang membutuhkan laporan tersebut.
Secara umum sistematika laporan sebagai berikut:
Ø  Bagian Awal : sampul, lembar judul, (kata pengantar)
Ø  Bagian Inti
Ø  Bab I Pendahuluan; 1)Latar Belakang   2)tujuan
Ø  Bab II Pembahasan/Hasil Kegiatan/ Pelaksanaan Kegiatan
Ø  Bab III Penutup; 1)Kesimpulan   2).saran
Ø  Bagian Akhir : Lampiran

Dilihat dari cara mengembangkan paragraf laporan, kita mengenal beberapa pola pengembangan laporan. Pola tersebut adalah:
1      Pola urutan waktu yaitu laporan yang dikembangkan dengan memaparkan kegiatan secara urut waktu. Misalnya kegiatan perkemahan di sekolah dari persiapan sampai penutupan kegiatan.
2      Pola urutan ruang atau tempat yaitu laporan yang ditulis dengan mengurutkan ruang atau tempat yang ada dalam objek yang dilaporkan. Misalnya kita akan melaporkan tentang hasil observasi di sebuah museum, kita mengungkapkan koleksi yang ada diruang satu, dua, dan seterusnya secara urut sampai selesai.

3      Pola urutan kepentingan yaitu laporan yang mngungkapkan hal-hal yang dirasa penting saja. Hal yang kurang penting diabaikan.


Menganalisis  Laporan
Ø  Laporan merupakan suatu keterangan mengenai suatu peristiwa atau perihal yang ditulis berdasarkan berbagai data, fakta, dan keterangan yang melingkupi peristiwa atau perihal tersebut.
Ø  Laporan mengenai peristiwa atau perihal yang bersifat penting atau resmi biasanya disampaikan dalam bentuk tulisan.
Ø  Menganalisis laporan berarti melakukan suatu kajian atau penelitian terhadap suatu laporan.
Ø  Hal yang dianalisis dalam laporan dapat meliputi isi peristiwa, kronologi waktu, kelengkapan data, kebahasaan, dan bentuk laporan.
Ø  Supaya dalam menganalisis laporan yang kalian simak dapat memberikan hasil yang maksimal, kalian perlu memerhatikan hal-hal berikut.
1          Menyimak laporan dengan saksama, sehingga dapat menangkap informasi yang disampaikan              secara utuh dan lengkap serta terperinci.
2          Melakukan pengecekan terhadap setiap hal yang dilaporkan secara detail dan cermat.
3          Tidak mencampuradukkan antara fakta (yang bersifat objektif) dan opini atau pendapat (yang              cenderung bersifat subjektif).
4          Melakukan kajian terhadap kebenaran atau ketepatan hasil laporan tersebut.

Laporan Perjalanan

§   Laporan perjalanan akhir-akhir ini sering kita baca, lihat, atau dengar di media cetak dan elektronik. Di televisi laporan perjalanan dikemas dalam format acara yang bagus, misalnya Melancong Yuk, Jalan-jalan, Jelajah, Si Bolang Bocah Petualang, Wisata Kuliner, Etalase, dan sebagainya.

Ø  Laporan perjalanan termasuk dalam laporan berjenis naratif (cerita). Laporan perjalanan merupakan bentuk penyampaian suatu kegiatan perjalanan secara lisan maupun tertulis. Laporan berupa pengalaman, kesan, dan hal-hal yang menarik, untuk disampaikan kepada pembaca atau pendengar.

Contoh Laporan Perjalanan

Menapaki Keindahan Papandayan
Hari masih pagi. Kami berenam, saya bersama empat rekan sekantor dan satu teman dari Bandung, memulai perjalanan berbau petualangan di kaki Gunung Papandayan. Kami mengawali perjalanan bersepeda pada awal bulan Januari 2005 itu dari Sedep, salah satu bagian perkebunan teh Malabar yang berjarak sekitar 50 kilometer selatan Kota Bandung. Tekadnya, menaklukkan jalur sepanjang perkebunan teh hingga mencapai kawah pada ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut.
Keindahan puncak Papandayan sudah terkenal sejak zaman Belanda. Ini terungkap dalam beberapa brosur yang diterbitkan Bandoeng Vooruit, sebuah perkumpulan penggemar wisata di Bandung, pada tahun 1930-an. Di sana Gunung Papandayan selalu dipromosikan nomor satu.
Dengan tenaga yang terkuras habis, akhirnya kami sampai di sebuah pertigaan, ke kanan turun ke Cileuleuy, ke kiri naik menuju kawah Papandayan. Oleh karena benar-benar sudah letih, kami memutuskan membuka tenda dan bermalam. Target untuk dapat mencapai kawah hari itu diurungkan.
Esoknya, pagi-pagi kami kembali mengayuh sepeda. Istirahat panjang membuat perjalanan terasa lebih ringan. Tepat pukul tujuh pagi, kami tiba di kawah Papandayan.
Kami melanjutkan perjalanan naik ke puncak Papandayan dengan berjalan kaki. Sepeda kami titipkan di sebuah pos di dekat kawah karena tidak mungkin mengayuh sepeda sampai ke puncak. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai puncak.
Pemandangan pada ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut itu sungguh menakjubkan. Di sebelah timur, Kota Garut terlihat samar-samar. Di sebelah barat, perkebunan teh terhampar bagai permadani raksasa. Menghadap ke utara, kami melihat Gunung Puntang berdiri menantang. Lalu, di selatan tampak garis biru Lautan Hindia menyajikan panorama yang memesona. Hilanglah segala kepenatan sehari sebelumnya setelah berjam-jam mengayuh sepeda.

(Sumber: Tempo, No. 52/XXXIII/21–27 Februari 2005, dengan pengubahan seperlunya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar